DIMULAI SEJAK MASIH KECIL
Timotius memulai perjalan rohani sejak dia masih kecil. Bukan setelah dia di baptis, baru memulai hidup sebagai orang Kristen. Tetapi sejak kecil Timotius sudah mengenal kitab suci (2 Tim 3:15) melalui keluarganya yaitu ibunya Eunike dan neneknya Lois (2 Tim 1:5) di sebuah kota bernama Listra. Meskipun ayahnya bukan seorang Yahudi, tetapi cerita nenek moyang mengenai janji Allah untuk menyelamatkan Israel umat pilihan Allah sampai kepada Timotius kecil. Dari sinilah iman Timotius mulai dibertumbuh. Kesetiaan ibu dan neneknya untuk mengajarkan ketetapan-ketetapan Tuhan membuat Timotius semakin dikasihi oleh Tuhan dan sesama.
IMAN ITU AKHIRNYA BERBUAH
Ketika Rasul Paulus mengunjungi Listra, ia menyembuhkan
orang yang sakit lumpuh dan memberitakan injil kabar baik bagi penduduk Listra.
Bayangkan respon Timotius ketika melihat dan mendengar apa yang dikerjakan oleh
Rasul Paulus? Apa yang selama ini dia dengar dari ibunya dan neneknya memang
benar bahwa Mesias yang dijanjikan itu benar-benar datang untuk menyelamatkan
manusia.
AMANAT AGUNG
Dalam kunjungan Rasul Paulus yang kedua di Listra, ia
meminta Timotius turut serta dalam perjalanan pelayanannya karena Timotius terkenal
baik oleh saudara-saudaranya di Listra. Timotius akhirnya memutuskan untuk
meninggalkan ibu dan neneknya menjadi rekan sekerja Rasul Paulus dalam
pemberitaan injil dalam berbagai musim di berbagai tempat sampai akhirnya
Timotius mati di rajam batu.
Pesan: Seperti Timotius kecil, miliki nilai “sonship” kepada
orang-orang yang sudah ditempatkan Tuhan untuk menanam benih iman dalam
hidupmu karna pada waktunya benih itu akan
berbuah.
Bukan hanya kamu yang akan menikmati buahnya, tapi buahnya
akan memberkati banyak orang.
Bethany Children Church 15 Juni 2019