Wednesday, September 19, 2012

By Jonathan Baldwin, www.hungrygeneration.com

Teaching Children to Sing and Play Music Prophetically

August 2012


Some of my worship team
For the past three months, I have been leading a worship team of kids 8-13 years old. We lead worship once a month for Sunday morning children’s church. It has been really fun! The first time I led worship I was surprised. I didn’t expect the kids to be so talented. The musicians were close to the skill level of many of the musicians I have played with at IHOPKC. I have been able to come along side these kids teaching the musicians how to embrace humility flowingas a team and the singers to boldly prophesy the Word of the Lord over the other kids who come to service. It is truly a process as I watch each of them come along a little bit more every month. Please keep these young prophetic musicians and singers in your prayers.

Thousands of years ago, King David set up continual, night and day worship in a tent outside of his palace. His tent is often called the Tabernacle of David. David had 288 skillful singers (1 Chronicles 25:7) and 4,000 musicians (1 Chronicles 23:5). They were broken up in to twenty-four groups (1 Chronicles 25:8-31). The groups consisted of fathers and sons. Throughout the account of the Tabernacle, we see fathers and sons put in place together. In our community of 24/7 worship and prayer, we are doing the same thing. I am seeing the next generation equipped to one day continue the 24/7 worship and prayer that ascends to the throne of God every day in Kansas City.

Wednesday, September 12, 2012

Project Desa Jati sari

Ketika seorang pemuda bernama Niko mengerjakan KKN untuk menyelesaikan semester akhir kuliahnya di desa Jati Sari Jawa Tengah, ada kerinduan yang Tuhan taruh dihatinya ketika melihat anak-anak disekitar sana yang kurang mendapat kesempatan belajar dan berkreasi seperti kita umumnya anak-anak kota. Kehidupan mereka masih sangat keterbelakangan, padahal jarak desa Jati Sari dan kota Solo tidaklah jauh, 3-4 jam berkendaraan sudahlah sampai.

Dengan semangat untuk berdampak bagi Indonesia Baru, akhirnya Niko dan teman-teman dari Yayasan Saluran Berkat Untuk Negeri bergerak memberi dampak bagi desa ini. Atas ijin kepala desa setempat, "Proyek Jati Sari" akan segera dilaksanakan bulan Oktober-Desember 2012 dengan agenda membekali mereka dalam skill musik, keterampilan, sepak bola dan Smart Com (bimbingan belajar). Dana yang dibutuhkan untuk proyek ini sekitar Rp. 25.000.000,-. Bagi teman-teman yang ingin mendukung proyek ini baik materil maupun non materil, dapat menghubungi:
Sdr. Niko Hp. 08975008120
atau dapat menyalurkan dana ke:
Rek Mandiri acc.1380009764189
YAYASAN SALURAN BERKAT UNTUK NEGERI

Ayo teman-teman ambil bagian memberkati Indonesia!!

Sekolah Mingguku :)

Sunday, April 10, 2011 at 3:20pm ·


Ketika sementara bercerita di kelas sekolah minggu mengenai TUHAN YESUS BANGKIT...
anak-anak yang berjumlah 7 anak mulai merasa bosan, ada yang melamun, ngobrol, dan ada juga
yang menyimak sambil memberi komentar-komentar dalam bahasa Jowo.
Spontan, saya langsung bercerita dalam bahasa Jowo untuk memecahkan suasana kelas yang mulai ramai.
"... ono wong loro, wong wedo karo wong lanang." Kira-kira seperti itu cerita saya dalam bahasa Jawa.
Anak-anak semua terdiam mendegar dialek saya yang kagok (lumayan, dalam hati saya berguman...suasana terkendali).
Cerita saya lanjutkan,"...wong loro kui meh layat ndek kubur'e Gusti Yesus, gowo kembang meh di taroh dek kuburan. Pas ndek'e mlebu, wong loro kui kaget, ono wong koyok malaikat. kaget meneh, Gusti Yesus orak ono. ndih yo? malaikat'e ngomong karo wong loro, ojo wedih... Gusti Yesus wes ora ono, Gusti Yesus wes bangkit."
dalam suasana anak-anak menyimak, tiba-tiba seorang anak bernama Yayan nyeletuk,"gilaanii....!"
langsung saya spontan tertawa, ternayata bahasa Jawa saya jelek sekali.
Anak-anak memiliki karakter yang seharusnya jujur atau boleh dibilang polos, seperti Yayan. Mereka juga sangat ekspresif, tanpa basa-basi. Ketika merasa bosan mereka bertingkah macam-macam. Ketika mereka menyukai sesuatu,
mereka sangat semangat.
Saya merenungkan ayat dalam Matius 18:3-4 ""...sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga."
Ketika murid-murid Yesus mulai mempertanyakan siapa yang terbesar dalam Kerajaan Surga, Yesus memberi jawaban yaitu menjadi seperti anak kecil. Yang tidak mempersoalkan jabatan, upah,kenaikan pangkat atau mengejar posisi
karena sudah melayani Tuhan. Tetapi merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil yang polos, yang bisa ngambek, yang bisa tertawa tanpa mengalami tekanan jiwa karena memendam perasaan yang takut diketahui orang lain.
Ketika kita melayani Tuhan, ada suka dan duka, tawa dan tangis, gembira dan sedih. Semua perasaan itu Tuhan peduli, bahkan perasaan yang mungkin sepele bagi kita, Tuhan peduli. Ketika kamu merasa lemah, mari datang kepada Tuhan, Dia peduli air matamu. Jangan sok kuat ketika kita lemah. Tetapi jadilah seperti Daud yang dalam keremukkan jiwanya datang kepada Tuhan, dan Tuhan memulihkan hatinya. Hati yang di pulihkan akan memancarkan kehidupan yang kekal.
Menjadi seperti anak kecil yang polos, mari kita datang kepada Tuhan dengan kepolosan kita, jujur kepadaNya, maka Ia akan memulihkan hidupmu dan menjadikan hidupmu alat terbesar bagi Kerajaan Surga.

Tuesday, September 11, 2012

pelayanan anak yang memberi inspirasi!!

Sidewalk sunday school memberikan saya inspirasi untuk membuat tim SM dengan mobil open kap yang sudah direnovasi menjadi panggung dengan dekorasi ataupun setumpuk kreatifitas didalamnya yang bisa keliling2 dari kampung satu, ke kampung yang lain. Sekolah minggu berjalan ide yang sangat kreatif, moga2 ide2 ini dapat terwujud.

http://www.youtube.com/watch?v=yYjQBiAIhwg&feature=player_embedded




cerita SM di dunia lain

http://www.metroministries.org/

Sunday, September 9, 2012

Perumpamaan Tentang Talenta

Persiapan: 1. permen coklat berbentuk koin emas dimasukkan dalam kantong uang sejumlah anak
                      -anak yang dikelas dan hamba-hamba tuan.
                  2. sejumlah permen coklat bentuk koin emas yang disembunyikan tersebar
                  3. hamba 1, hamba 2, hamba 3

Yesus mengajarkan kepada kita arti SETIA melalui perumpamaan tentang talenta (Matius 25: 14-30).
Apakah teman-teman tahu apa arti setia?
Suatu hari ada seorang tuan yang sangat kaya, dia mempunyai harta yang sangat banyak.
 (Guru menunjukkan sekantong permen coklat berbentuk koin emas dan dapat menampilkan gambar disamping pada layar LCD)
Sebelum tuan kaya ini berpergian jauh, dia memanggil hamba-hambanya.

(tunjuk hamba 1) Hai Hambaku... Aku akan berpergian jauh, dan sekarang aku berikan 5 talenta kepadamu. Tugasmu, perbanyak talenta-talenta ini!
Selanjutnya, Tuan ini memanggil hambanya yang lain (tunjuk hamba 2)
Hai hambaku... Aku akan berpergian jauh, dan sekarang aku berikan 2 talentaku kepadamu. Tugasmu, perbanyak talenta-talenta ini!
Selanjutnya, Tuan ini memanggil hambanya yang lain (tunjuk hamba 3)
Hai hambaku... Aku akan berpergian jauh, dan sekarang aku berikan 1 talentaku kepadamu. Tugasmu, perbanyak talenta ini!

Teman-teman, ternyata tuan ini hartanya masih sangat banyak (sambil bunyikan sekantong permen coklat yang masih banyak). Dia mau membagi-bagikan hartanya kepada hamba-hambanya.
(libatkan anak-anak sebagai hamba tuan yang kaya).
Hamba A (sebut nama anak sambil berpikir) kamu saya berikan 1 talenta. Tugasmu, perbanyak talenta-talenta ini! hamba B! kamu saya berikan 1 talenta, dan tugasmu........! (sampai semua anak mendapat talenta) dan jangan lupa tugasmu: perbanyak talenta-talenta ini!

Sekarang tuan ini pergi jauh sekali. Ingat tugas hamba apa? (minta anak-anak menjawab).
Nah, (Hitung 1, 2, 3) dan pencarian talenta dimulai. (Kakak dapat ikut terlibat membantu anak2 yang kecil mencari permen coklat koin emas).
akhirnya...Tuan yang kaya itu sudah pulang dari berpergian dan memanggil hamba-hambanya.
Hamba 1: "Apa yang sudah engkau lakukan hamba 1"? (sambil menyerahkan koin, dan dihitung bersama oleh anak-anak).  "wow, kamu melakukan tugas dengan sangat baik. kamu benar2 hambaku yang setia".
Hamba 2: sama
(Sebelum hamba 3 dipanggil, hamba anak-anak diajak menghitung hasil pencarian talenta mereka. ketika mereka melakukan tugas mereka dengan baik, katakan "kamu melakukan tugas dengan baik, kamu benar2 hambaku yang setia", sampai akhirnya, guru memanggil hamba ke 3).
"Apa yang sudah engkau lakukan hamba 3"? (dengan wajah yang sedih dan takut, hamba 3 menyerahkan koin emasnya) dan berkata, "Tuan, aku tidak melakukan apa-apa, aku takut, aku menyembunyikan talenta yang tuan beri". Dengan sangat marah, tuannya berkata, "kamu hamba tidak berguna, kamu tidak melakukan tugasmu dengan baik". (boleh dilanjutkan sendiri marah2nya kak :) )
Setelah itu, Guru mulai menjelaskan kebenaran Firman Tuhan bahwa:
Tuan itu seperti Tuhan yang mencari hamba yang setia, anak-anak yang setia, kakak2 yang setia, ortu yang setia, yaitu dengan cara melakukkan lebih banyak lagi buat Tuhan. Bukan hanya menjadi kristen, atau hanya datang ke gereja, tetapi yang Tuhan mau, kita melakukan lebih lagi buat Tuhan: membaca FT, berdoa, bersaksi, berbuat kebaikan, dsb ( sambil mengangkat satu-satu talenta sebagai wujud/simbol melakukan lebih buat Tuhan).

Bimbing anak-anak merenungkan arti SETIA dengan mengajak anak2 bernyanyi lagu "hati hamba" atau atau lagu lain dan baca bersama sebuah ayat hafalan Luk 16:10 "barangsiapa setia perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.

ingat kata kuncinya: SETIA = bertanggung jawab melipatgandakan!